Sengaja kami mencatatmu di halaman "rumah pemaknaan" ini, agar tak lekang kenang dan tetap tumbuh semangat dan harapanmu membersamai jalan pengabdian ini.
Hari itu, sebenarnya kami tak ingin percaya pada kabar yang tiba,meski sepenuhnya kami sadar tak ada bisa membantah kenyataan. Baru empat hari sebelumnya, engkau tegas mengangkat sumpah. untuk sebuah pengabdian bagi kemanusiaan. Lalu takdir menjawabnya dengan tiba-tiba bahwa engkau harus "pulang". Kami seolah gentar melepasmu.
Namun hadir juga pada akhirnya, untuk datang takzim memberi hormat pada yang terakhir kali mengantar pergimu yang tak kembali. Serangkai doa dari hati, kami lesatkan menembus awan dan petala langit.
Sekarang kami tak ingin mengenangmu dalam sedih, dan tentu kaupun berharap demikian. Dan sebab karya dan amal harus diteruskan. Esok hari, bila satu dua kawan datang singgah di rumah ini, mereka akan kembali mengenangmu; tentang senyummu, tentang canda dan riangmu, tentang teguhmu, dan tentu saja tentang semangat dan cita-citamu. Yang kami tahu, bahwa meski hadirmu tak lagi menyertai kami, namun semangat dan cita-citamu mengalir bersama semangat dan cita-cita kami. Maka sejatinya tak ada yang pergi dari hati.
Komitmen yang telah kau patri juga adalah milik sekian ribu anak negeri yang telah mengikat janji. Maka idealismemu tak mati dan tetap tumbuh...lestari.
Istirahatlah dengan tenang engkau di sana...sahabat.-nuas-
Batu Merah-Ambon, Juli 2008
Hari itu, sebenarnya kami tak ingin percaya pada kabar yang tiba,meski sepenuhnya kami sadar tak ada bisa membantah kenyataan. Baru empat hari sebelumnya, engkau tegas mengangkat sumpah. untuk sebuah pengabdian bagi kemanusiaan. Lalu takdir menjawabnya dengan tiba-tiba bahwa engkau harus "pulang". Kami seolah gentar melepasmu.
Namun hadir juga pada akhirnya, untuk datang takzim memberi hormat pada yang terakhir kali mengantar pergimu yang tak kembali. Serangkai doa dari hati, kami lesatkan menembus awan dan petala langit.
Sekarang kami tak ingin mengenangmu dalam sedih, dan tentu kaupun berharap demikian. Dan sebab karya dan amal harus diteruskan. Esok hari, bila satu dua kawan datang singgah di rumah ini, mereka akan kembali mengenangmu; tentang senyummu, tentang canda dan riangmu, tentang teguhmu, dan tentu saja tentang semangat dan cita-citamu. Yang kami tahu, bahwa meski hadirmu tak lagi menyertai kami, namun semangat dan cita-citamu mengalir bersama semangat dan cita-cita kami. Maka sejatinya tak ada yang pergi dari hati.
Komitmen yang telah kau patri juga adalah milik sekian ribu anak negeri yang telah mengikat janji. Maka idealismemu tak mati dan tetap tumbuh...lestari.
Istirahatlah dengan tenang engkau di sana...sahabat.-nuas-
Batu Merah-Ambon, Juli 2008
2 komentar:
Meski tidak terlalu akrab, saya kenal sosok kawan ini. Semoga damai senantiasa bersamamu di seberang sana.
saya mengenal ukhti risna(rahimahallah) sejak pre klinik. sempat bertemu beberapa kali,tapi belum pernah satu bagian.
saya tidak menyangka...ukhti risna benar-benar kuat membawa sakitnya...bahkan hingga menyelesaikan dokternya.
Semoga kburranmu dilapangkan oleh Allah...
Semoga engkau diberikan tempat terbaik..
amin...
Posting Komentar