Bila Koas dan Dokter bertukar cerita tentang
keseharian hidup dan permasalahan yang digeluti, akan sangat menarik mendapati
bahwa disana juga terdapat beraneka ragam narasi, ironi, kelucuan, kegembiraan,
kesedihan dan tentu saja hikmah kehidupan.


Para dokter dari yang masih pendidikan di rumah sakit hingga yang terdampar di pelosok
kepulauan Indonesia, adalah terdiri dari beraneka ragam kepribadian dan kelemahan-kelemahan manusiawi. Meski begitu, karya mereka dituntut berkualitas sesempurna buatan dewata, berpolah sehalus bidadari dan beretika nabi-nabi.


Nun dekat maupun jauh di pelosok sana, di hamparan puak-puak, suku-suku dan manusia modern kota besar, berjejal insan-insan yang menanti bakti mereka.
Seperti petikan sebuah lagu banyolan dari masa plonco : di kota dan di desa, mengabdi bagiku sama saja

Maka kami dedikasikan blog ini sebagai tempat singgah maya bagi rekan sejawat untuk saling bertukar kisah dan pengalaman, bertukar informasi mengenai kondisi kesehatan anak bangsa di berbagai penjuru negeri, berbagi ilmu dan kebijaksanaan sekaligus tentu saja sebagai sarana silaturrahmi.

Hingga boleh suatu saat kita berkata, di dunia mayapun kami mengabdi.



Kamis, 02 Juni 2011

Mesjid Terluas



Aku telah berkelana kawan

Kan kuceritakan padamu tentang mesjid yang hebat

Luasnya adalah ukuran benua

Menaranya menjulang di ketinggian Himalaya

Sisinya tak kan kau dapatkan dari tempatmu berdiri

Tamannya adalah permata hijau hutan tropis yang rimbun

Ada kolam yang biru nan indah dijuluki Pasifik yang tersambung ke Atlantik

Halamanya coklat berhambur pasir Sahara

Di dalamnya adzan bersambung-sambung dari subuh hingga subuh kembali tak berhenti

Berwudhulah di tempat pilihanmu, pada mata air, kelok-kelok sungai atau pada telaga yang jernih.

Bersujudlah di atasnya sesukamu, sebab Tuhan akan mendengar doamu di mana saja engkau meminta

Ia adalah tempat yang hebat sungguh, setiap tempatmu bersujud adalah mesjid.



Luwuk-Banggai, 18 Februari 2011. 19.01

0 komentar:

Posting Komentar