Bila Koas dan Dokter bertukar cerita tentang
keseharian hidup dan permasalahan yang digeluti, akan sangat menarik mendapati
bahwa disana juga terdapat beraneka ragam narasi, ironi, kelucuan, kegembiraan,
kesedihan dan tentu saja hikmah kehidupan.


Para dokter dari yang masih pendidikan di rumah sakit hingga yang terdampar di pelosok
kepulauan Indonesia, adalah terdiri dari beraneka ragam kepribadian dan kelemahan-kelemahan manusiawi. Meski begitu, karya mereka dituntut berkualitas sesempurna buatan dewata, berpolah sehalus bidadari dan beretika nabi-nabi.


Nun dekat maupun jauh di pelosok sana, di hamparan puak-puak, suku-suku dan manusia modern kota besar, berjejal insan-insan yang menanti bakti mereka.
Seperti petikan sebuah lagu banyolan dari masa plonco : di kota dan di desa, mengabdi bagiku sama saja

Maka kami dedikasikan blog ini sebagai tempat singgah maya bagi rekan sejawat untuk saling bertukar kisah dan pengalaman, bertukar informasi mengenai kondisi kesehatan anak bangsa di berbagai penjuru negeri, berbagi ilmu dan kebijaksanaan sekaligus tentu saja sebagai sarana silaturrahmi.

Hingga boleh suatu saat kita berkata, di dunia mayapun kami mengabdi.



Kamis, 15 Januari 2009

Misi Gempa Papua Barat; Kembali ke Distrik Abun

Dikutip dari website MER-C (http://www.mer-c.org/)

Setelah sempat tidak bisa menepi ke Distrik Abun karena ombak yang besar, Tim MER-C esok harinya (6/1) mencoba kembali berangkat ke Distrik Abun dengan menggunakan speedboat. Cuaca pada hari itu lebih sedikit bersahabat walaupun ombak masih agak besar. Setelah menempuh 5 jam perjalanan laut, Tim MER-C (dr. Anwas Nurdin dan Bambang) akhirnya bisa mencapai Distrik Abun.
Di Distrik Abun, Tim MER-C merupakan Tim medis pertama yang tiba di wilayah ini. Saat tiba di lokasi bencana tim medis MER-C bertemu dengan pasukan TNI. Daripengamatan Tim MER-C, di antara Distrik Saosapor dan Mega, Distrik Abun adalah wilayah yang mengalami kerusakan paling parah akibat gempa.
Hari itu, Tim MER-C mengunjungi 2 kampung, yaitu Kampung Wau dan Waibe. Di Wau sekitar 50 rumah (50 KK) mengalami kerusakan, terdiri dari 42 rumah rata dengan tanah, 8 rumah rusak parah. Untuk korban, di Wau ada 2 orang meninggal dunia, sementara 2 orang lagi harus di evakuasi oleh Tim MER-C ke RSUD Sorong. Jumlah pasien yang ditangani Tim MER-C di pengungsian sebanyak 35 orang.
Sedangkan di Kampung Waibe, jumlah pasien yang berada di pengungsian berjumlah 66 pasien yang berasal dari 28 KK. Dari 25 rumah yang ada di kampung ini, 4 rumah rata dengan tanah, 13 rumah rusak berat, 1 gereja juga mengalami kerusakan. Untuk korban jiwa, 1 orang meninggal dunia, 1 orang luka berat dan harus dievakuasi ke RSUD Sorong.
Tiga pasien yang harus di evakuasi, dibawa oleh Tim MER-C dengan menggunakan speedboat ke RSUD Sorong untuk mendapat penanganan medis yang lebih baik.
Esoknya (8/1), Tim MER-C (dr. Fikry kembali ke Distrik Abun lagi untuk mengunjungi kampung lain yang juga terkena gempa. Tim yang bertugas adalah dr Fikry dan Abdul Azis.

0 komentar:

Posting Komentar