Bila Koas dan Dokter bertukar cerita tentang
keseharian hidup dan permasalahan yang digeluti, akan sangat menarik mendapati
bahwa disana juga terdapat beraneka ragam narasi, ironi, kelucuan, kegembiraan,
kesedihan dan tentu saja hikmah kehidupan.


Para dokter dari yang masih pendidikan di rumah sakit hingga yang terdampar di pelosok
kepulauan Indonesia, adalah terdiri dari beraneka ragam kepribadian dan kelemahan-kelemahan manusiawi. Meski begitu, karya mereka dituntut berkualitas sesempurna buatan dewata, berpolah sehalus bidadari dan beretika nabi-nabi.


Nun dekat maupun jauh di pelosok sana, di hamparan puak-puak, suku-suku dan manusia modern kota besar, berjejal insan-insan yang menanti bakti mereka.
Seperti petikan sebuah lagu banyolan dari masa plonco : di kota dan di desa, mengabdi bagiku sama saja

Maka kami dedikasikan blog ini sebagai tempat singgah maya bagi rekan sejawat untuk saling bertukar kisah dan pengalaman, bertukar informasi mengenai kondisi kesehatan anak bangsa di berbagai penjuru negeri, berbagi ilmu dan kebijaksanaan sekaligus tentu saja sebagai sarana silaturrahmi.

Hingga boleh suatu saat kita berkata, di dunia mayapun kami mengabdi.



Kamis, 15 Januari 2009

Misi MER-C untuk Gempa Papua Barat

Di Kutip dari website MER-C (www.mer-c.org)

Meski gempa sesekali masih terus mengguncang Manokwari dan sekitarnya, 5 relawan medis MER-C yang saat ini sedang bertugas di Klinik Sosial BNI dan MER-C wilayah Sorong tetap bergerak menuju wilayah Utara Sorong yang berbatasan langsung dengan Manokwari, wilayah yang diguncang gempa 7,2 SR pada hari Minggu (4/1) lalu. Kelima relawan MER-C BNI itu adalah dr. Fikry Firdaus, dr. Anwas Nurdin, dr. Adianty Kartika, perawat Abdul Ajis dan Bambang. Berdasarkan hasil koordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sorong, akhirnya dr. Zackya Yahya Setiawan, Sp.Ok. (Koordinator MER-C untuk wilayah Indonesia Timur) membagi relawan menjadi 3 Tim untuk disebar ke 3 wilayah di Sorong Utara yang terkena dampak gempa.
Senin (5/1) pada pukul 07.00 pagi waktu setempat (1 hari paska bencana), Tiga Tim BNI MER-C bergegas ke lokasi bencana. Tim I terdiri dari dr. Fikry Firdaus dan perawat dari Dinkes Sorong bertugas ke Distrik Saosapor. Tim II terdiri dari dr. Adianty Kartika dan Perawat Abdul Ajis bertugas ke Distrik Mega. Dan Tim III dr. Anwas Nurdin dan Perawat Bambang bertugas ke Distrik Abun yang merupakan Distrik yang terdekat dengan Manokwari.

Perjalanan ketiga Distrik ini ditempuh melalui jalur laut dengan masing-masing Tim menggunakan speedboat. Kondisi cuaca yang kurang bersahabat dan ombak yang besar menyebabkan perjalanan terasa lebih lama dan panjang. Perjalanan ke lokasi memakan waktu sekitar 3 – 4 jam dengan speedboat. Perjalanan ke Distrik Abun yang memakan waktu paling lama, yaitu mencapai 5 jam.

Namun, Tim III yang bertugas ke Distrik Abun dengan berat hati terpaksa harus kembali ke Sorong. Ombak yang besar menyebabkan speedboat yang ditumpangi Tim tidak dapat menepi ke pantai. Sementara 2 tim yang menuju Sausapor dan Mega, akhirnya berhasil menepi dan tiba di lokasi dengan selamat. Ternyata, Tim MER-C adalah Tim Medis pertama yang tiba di wilayah Saosapor dan Mega.

Dari pantauan Tim MER-C, di Distrik Sausapor sekitar 53 bangunan warga rusak akibat gempa dan 8 orang mengalami luka sedang. Tim MER-C segera mengunjungi titik-titik pengungsian di masing-masing Distrik dan melakukan pengobatan. Situasi pengungsian masih ramai. Warga mengaku masih takut pulang ke rumah mereka karena gempa susulan yang masih kerap terjadi. Di Distrik ini Tim MER-C memberi pelayanan medis kepada 100 orang korban gempa.

Sementara di Distrik Mega, Tim MER-C juga mengunjungi titik-titik pengungsian dan memberi pelayanan medis pada sekitar 43 pengungsi korban gempa.

Setelah menyusuri titik-titik pengungsian, esok harinya (6/1) Tim I dan Tim II memutuskan untuk kembali ke Sorong guna mempersiapkan obat-obatan tambahan dan mencari informasi wilayah lain yang belum terjamah bantuan medis.

Setibanya kedua Tim MER-C di Sorong, Dinkes Kabupaten Sorong langsung meminta relawan MER-C untuk bergabung dengan Tim Dinkes Sorong karena Dinkes akan membagi-bagikan bantuan logistik ke tempat-tempat pengungsian di kabupaten Sorong yang juga terkena dampak gempa. Relawan Medis MER-C dalam kegiatan ini bertugas untuk memberi pengobatan kepada pengungsi. Dr. Zackya Yahya selaku Koordinator Tim MER-C saat itu langsung menugaskan dr. Fikry Firdaus.

Sementara itu, Tim MER-C juga terus berkoordinasi dengan Dinkes Provinsi Papua Barat untuk mencari informasi wilayah-wilayah yang belum terjamah bantuan medis khususnya di wilayah Manokwari. Menurut informasi, Pemerintah Pusat dan beberapa lembaga sudah mengirimkan bantuan ke wilayah ini. Untuk itu Tim MER-C siap membantu apabila masih ada wilayah-wilayah di Manokwari yang belum terjamah bantuan. ***

0 komentar:

Posting Komentar